Apabila flash disk sudah
dicolokan ke komputer, secara otomatis Rufus akan mendeteksi drive, sistem
file, ukuran cluster dan volume label flash disk tersebut.
Jika Rufus tidak mendeteksi USB yang dicolokan tersebut, tampilkan opsi tingkat lanjut dengan menekan icon disebelah teks Format Options. Kemudian, tandai opsi List fixed (non-flash) or unpartitioned USB disks.
Jika Rufus tidak mendeteksi USB yang dicolokan tersebut, tampilkan opsi tingkat lanjut dengan menekan icon disebelah teks Format Options. Kemudian, tandai opsi List fixed (non-flash) or unpartitioned USB disks.
Untuk menjadikan flash
disk sebagai bootable sistem operasi, pada bagian opsi Create a bootable disk
using, gunakan pilihan ISO image. Setelah itu klik icon drive untuk memilih
file ISO sistem operasi yang akan dimasukan ke dalam flash disk. Secara
otomatis Rufus akan menggunakan data ISO tersebut untuk kebutuhan pembuatan USB
bootable. Biarkan opsi Quick formaat tetap aktif, agar proses format partisi
menjadi lebih cepat.
Selanjutnya, klik tombol Start untuk memulai proses penulisan ke flash disk. Rufus akan menampilkan peringatan, bahwa seluruh data yang ada pada flash disk akan dihapus.
Selanjutnya, klik tombol Start untuk memulai proses penulisan ke flash disk. Rufus akan menampilkan peringatan, bahwa seluruh data yang ada pada flash disk akan dihapus.
Klik tombol OK untuk
memulai proses pembuatan bootable USB atau Cancel untuk membatalkan.
Setelah itu, pertama
sekali Rufus akan melakukan format terhadap USB flash drive yang ditentukan.
Setelah selesai, baru melakukan penyalinan file-file yang ada dalam file ISO.
Setelah proses pembuatan
bootable USB selesai, klik tombol Close untuk menutup Rufus.
Untuk menggunakan USB
flash drive sebagai media instalasi, lakukan pengaturan pada BIOS agar device
yang pertama dibaca saat booting (Boot devices priority) adalah USB flash
drive.
2. Cobalah setting IP di Linux yang anda install melalui terminal
Melihat setting ip
Merubah ip di interface
eth0
Inilah cara yang paling
mudah dan cepat. Anda hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan
mengisinya dengan settingan Anda. Caranya seperti ini:
1. Buka Terminal, jalankan perintah berikut: sudo nano
/etc/network/interfaces
2. Saat jendela editor nano terbuka, akan tampil seperti ini
(default):
3. Misalnya Anda mempunyai koneksi eth0 yang terhubung, dan
ingin memberi IP address baru seperti ini:
IP: 192.168.1.120
Subnet mask / Netmask:
255.255.255.0
Gateway: 192.168.1.254
yang perlu Anda lakukan
adalah menambahkan baris berikut ini:
1. auto eth0
2. iface eth0 inet static
3. address 192.168.1.120
4. netmask 255.255.255.0
5. gateway 192.168.254
Catatan:
Anda bisa mengetiknya
langsung pada editor nano atau dengan mengcopy-nya langsung (Ctrl–Shift–V untuk
paste ke Terminal).
Hasilnya akan seperti
ini:
4. Save, cara tekan Ctrl–X dan Y.
Selanjutnya kita masih
harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit /etc/resolv.conf:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini: sudo nano
/etc/resolv.conf
2. Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari
Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini:
nameserver 8.8.8.8
Hasilnya akan seperti
ini:
Catatan:
Saya menggunakan DNS
Google hanya sebagai contoh, atau alternatif dari DNS yang ditentukan oleh ISP.
Setelah semua settingan
di atas di isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan
yang kita buat, jalankan perintah ini pada Terminal:
sudo
/etc/init.d/networking
restart
Melalui NetworkManager
(GUI)
Ini adalah cara yang
paling banyak disukai orang karena tidak perlu mengetik di Terminal, tapi
membutuhkan proses yang sedikit lebih panjang.
1. Klik-kanan pada ikon Network Manager (ditunjukkan dengan
ikon jaringan), lalu pilih Edit Connections.
2. Pada tab Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru.
3. Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya:
5. Klik pada Network Manager dan pilih settingan yang baru saja dibuat.
3. Membuat direktori sesuai NBI
4. Isi file teman.txt beserta isisnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar