Rabu, 22 Juni 2016

Buat virtual box android

Langkah1 : Karena disini kita menggunakan VirtualBox sebagai media untuk menginstal Androidnya, maka terlebih dahulu kita setting pada mesin virtualnya agar dapat Booting lewat Image (ISO) installer Android. Caranya sebagai berikut.
1. Klik pada mesin virtual yang sebelumnya telah kita buat.
2. Lalu masuk pada bagian "Setting"
3. Pada bagian "Storage" klik "Empty" lalu klik icon berbentuk CD/Disk lalu pilih "Choose a virtual CD/DVD" dalam hal ini yaitu ISO Android-x86 4.0-r1 eeepc.
Langkah2 : Setelah ISO instaler Android di mounting pada disk virtual, anda tinggal klik "Star" lalu melakukan proses instalasi.
Langkah3 : Tunggu beberapa saat untuk dapat masuk ke proses instalasi, maka akan tampil windows seperti dibawah.


Penjelasan gambar :
1. Pada gambar bagian atas anda silahkan pilih jika ingin mencobanya terlebih dahulu maka pilih "Live CD" namun disini MamaKey membahas Cara Install Android  Di VirtualBox, maka pilihlah menu "Install Android-x86 to Hardisk"
2. Setelah anda pilih menu tersebut maka akan tampil windows Partisi Hardisk, karena mesin virtualnya baru di buat maka kita partisi dulu hardisk virtualnya dengan memilih menu "Create/Modify partitions" lalu OK.
Langkah4 : Pada langkah ini akan dibahas tentang mempartisi hardisk yang akan digunakan untuk sistem operasi Android, berikut ilustrasinya.
 


Penjelasan gambar :
1. Disitu terlihat besarnya hardisk virtual yang sebelumnya kita buat.
2. Pilih menu "New" lalu Enter
3. Pilih menu "Primary"
4. Total hardisk yang mau di jadikan primary boot, tinggal dirubah sesuai selera dengan catatan dalam satuan MegaBite(MB). Jika tidak mau di rubah tinggal langsung tekan Enter.
5. Pilih menu "Bootable" karena akan di jadikan primary booting nantinya.
6. Terlihat "Flag" bootable maka pilih menu "Write" untuk mempartisi hardisk virtualnya, lalu ketik "YES" tanpa tanda kutip kemudian Enter.
7. Jika sudah selesai anda tinggal pilih "Quit". Pada tahap ini anda baru saja selesai mempartisi Hardisk Virtual yang akan di instal sistem operasi Android.
Langkah5 : Proses Instalasi sistem operasi Android, ilustrasinya sebagai berikut :


Penjelasan gambar :
1. Pada gambar 1 sudah terlihat hardisk virtual yang telah kita partisi tadi. Pilih lalu "OK"
2. Anda diminta untuk memformat telebih dahulu, maka pilih menu "ext3" lalu OK.
3. Akan keluar peringatan bahwa "anda akan memformat dan kehilangan semua data yang ada dalam hardisk virtual" pilih saja OK.
4. Jika diminta menginstal boot loader pilih saja YES
5. Jika diminta mneginstal /system directory read-write pilih juga YES
6. Pada gambar 6 proses instalasi sedang berlangsung, tunggu beberapa saat.
7. Gambar 7 menunjukan bahwa Android-x86 telah berhasil di instal, maka pilih lah reboot lalu OK. Jangan lupa un-mount ISO Android-x86nya dengan cara "Remove disk from virtual drive".

Langkah6 : Setelah ISO Androidnya di un-mount dari virtual drive, maka akan booting secara otomatis melalui hardisk virtual, anda tunggu beberapa saat lalu setting bahasa, time zone, akun google, dll. Sampai tahap Android anda telah selesai di konfigurasi dan siap untuk di gunakan. Berikut penampakan sistem Android yang berhasil pasang pada VirtualBox.
 

Rufus linux

Menggunakan Rufus sangatlah mudah. Setelah mendownload aplikasi Rufus, klik ganda untuk mulai menjalankannya.


Apabila flash disk sudah dicolokan ke komputer, secara otomatis Rufus akan mendeteksi drive, sistem file, ukuran cluster dan volume label flash disk tersebut.

Jika Rufus tidak mendeteksi USB yang dicolokan tersebut, tampilkan opsi tingkat lanjut dengan menekan icon disebelah teks Format Options. Kemudian, tandai opsi List fixed (non-flash) or unpartitioned USB disks.
 
    
Untuk menjadikan flash disk sebagai bootable sistem operasi, pada bagian opsi Create a bootable disk using, gunakan pilihan ISO image. Setelah itu klik icon drive untuk memilih file ISO sistem operasi yang akan dimasukan ke dalam flash disk. Secara otomatis Rufus akan menggunakan data ISO tersebut untuk kebutuhan pembuatan USB bootable. Biarkan opsi Quick formaat tetap aktif, agar proses format partisi menjadi lebih cepat.

Selanjutnya, klik tombol Start untuk memulai proses penulisan ke flash disk. Rufus akan menampilkan peringatan, bahwa seluruh data yang ada pada flash disk akan dihapus.
 
    
Klik tombol OK untuk memulai proses pembuatan bootable USB atau Cancel untuk membatalkan.
 
Setelah itu, pertama sekali Rufus akan melakukan format terhadap USB flash drive yang ditentukan. Setelah selesai, baru melakukan penyalinan file-file yang ada dalam file ISO.
Setelah proses pembuatan bootable USB selesai, klik tombol Close untuk menutup Rufus.
Untuk menggunakan USB flash drive sebagai media instalasi, lakukan pengaturan pada BIOS agar device yang pertama dibaca saat booting (Boot devices priority) adalah USB flash drive.
2.         Cobalah setting IP di Linux yang anda install melalui terminal
Melihat setting ip
Merubah ip di interface eth0
Inilah cara yang paling mudah dan cepat. Anda hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan mengisinya dengan settingan Anda. Caranya seperti ini:
1. Buka Terminal, jalankan perintah berikut: sudo nano /etc/network/interfaces
2. Saat jendela editor nano terbuka, akan tampil seperti ini (default):
 
3. Misalnya Anda mempunyai koneksi eth0 yang terhubung, dan ingin memberi IP address baru seperti ini:
IP: 192.168.1.120
Subnet mask / Netmask: 255.255.255.0
Gateway: 192.168.1.254
yang perlu Anda lakukan adalah menambahkan baris berikut ini:
1. auto eth0
2. iface eth0 inet static
3. address 192.168.1.120
4. netmask 255.255.255.0
5. gateway 192.168.254

Catatan:
Anda bisa mengetiknya langsung pada editor nano atau dengan mengcopy-nya langsung (Ctrl–Shift–V untuk paste ke Terminal).
Hasilnya akan seperti ini:
4. Save, cara tekan Ctrl–X dan Y.
Selanjutnya kita masih harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit /etc/resolv.conf:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini: sudo nano /etc/resolv.conf
2. Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini:
nameserver 8.8.8.8
Hasilnya akan seperti ini:
Catatan:
Saya menggunakan DNS Google hanya sebagai contoh, atau alternatif dari DNS yang ditentukan oleh ISP.
Setelah semua settingan di atas di isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan yang kita buat, jalankan perintah ini pada Terminal:
sudo /etc/init.d/networking
restart
Melalui NetworkManager (GUI)
Ini adalah cara yang paling banyak disukai orang karena tidak perlu mengetik di Terminal, tapi membutuhkan proses yang sedikit lebih panjang.
1.         Klik-kanan pada ikon Network Manager (ditunjukkan dengan ikon jaringan), lalu pilih Edit Connections.

2.         Pada tab Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru.
3.         Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya:



4.         Setelah semua settingan sudah diisi, klik tombol Apply untuk menerapkan settingan.

5.         Klik pada Network Manager dan pilih settingan yang baru saja dibuat.


3.         Membuat direktori sesuai NBI

4.         Isi file teman.txt beserta isisnya